Dari bukan siapa-siapa, kini Fabio Borini menjelma jadi salah satu
bintang AS Roma musim ini. 'Serigala Muda' ibukota itu boleh dibilang
sinarnya tengah mengalahkan bintang lain macam Daniele De Rossi atau
bahkan Francesco Totti.
Kalau boleh ditanyakan, siapa yang
mengenal sosok Borini sebelum musim 2011/2012 ini? Boleh jadi hanya
segelintir fans Chelsea yang mengetahui Borini saat si pemain memperkuat
tim itu dari 2009 hingga 2011.
Borini awalnya menuntut ilmu di
akademi Bologna hingga pada tahun 2007 ia memutuskan pindah ke Inggris
untuk memperkuat The Blues. Dua tahun kemudian saat Carlo
Ancelotti menjadi manajer di Stamford Bridge, barulah Borini "naik
pangkat".
Tapi sayang kariernya di Chelsea tak berjalan mulus
karena ia harus bersaing dengan striker lain seperti Didier Drogba,
Nicolas Anelka, dan Salomon Kalou. Alhasil sejak debut pada 20 September
2009 di laga kontra Tottenham Hotspur, Borini cuma tampil delapan kali
di seluruh kompetisi (itu pun lebih banyak sebagai pemain pengganti) dan
tanpa mencetak satu gol pun.
Di musim 2010/2011 karier Borini
seperti kian tenggelam saja karena sampai pertengahan musim ia belum
sekalipun tampil di level senior. Hingga Swansea, yang saat itu masih
berada di divisi Championship, meminjamnya pada 17 Maret 2011.
Borini
pun lantas mendapat kepercayaan dari eks pelatih tim muda Chelsea,
Brendan Rogers, yang memanajeri tim asal Wales. Pemuda kelahiran
Bentivoglio, Italia itu pun tak menyia-nyiakan kesempatan dan tampil
sebanyak 15 kali serta menyumbang enam gol.
Satu gol pentingnya
adalah ketika Swansea menang 4-2 atas Reading di final Play-Off
Promosi dan The Swans dibawanya promosi ke Premier League.
Sayang perjalanan kariernya yang cukup baik di Liberty Stadium hanya
berjalan tiga bulan dan Borini memutuskan kembali ke Italia.
Setelah
awal musim dibeli oleh Parma, di penghujung bursa transfer musim panas
Roma kemudian memutuskan meminjamnya selama semusim. Sebuah keputusan
yang awalnya agak dipertanyakan karena Luis Enrique saat itu sudah punya
Pablo Osvaldo, Bojan Krkic, Marco Boriello dan tentunya Totti.
Tapi
Borini membuktikan kemampuannya tak kalah dari keempat striker yang
dimiliki Il Lupi itu. Sejak debutnya saat melawan Cagliari,
Borini mulai menancapkan pengaruhnya di lini serang klub kebangaan
Romanisti.
Singkat cerita akhirnya Borini mampu menjadi pilihan
utama Giallorossi dan berkat gol-golnya Roma mulai menuai hasil positif
di liga. Salah satu aksi terbaiknya adalah saat membungkam Inter Milan
4-0 di mana pemain kelahiran 29 Maret 1990 itu mencetak dua gol.
Musim
ini Borini adalah topskorer Roma dengan sembilan gol di Seri A.
Mengalahkan Osvaldo (7 gol) dan Totti serta Bojan (4 gol).
Penampilan
yang mana berbuah pemanggilan dirinya ke timnas senior Italia pada laga
persahabatan kontra Amerika Serikat akhir Februari lalu. Ia melakukan
debutnya saat menggantikan Alessandro Matri di menit 59.
Kini
dengan kepercayaan yang sudah diberikan Enrique, Roma boleh jadi tengah
berharap banyak pada Borini di sisa musim ini untuk dapat membawa
'Serigala Ibukota' merangkak naik ke papan atas (kini Roma di posisi
enam klasemen) dan meraih tiket ke Liga Champions musim depan.
Bisa
Borini?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar