Pages

Jumat, 07 Desember 2012

Fabio Borini, Taring Baru Il Lupi

Dari bukan siapa-siapa, kini Fabio Borini menjelma jadi salah satu bintang AS Roma musim ini. 'Serigala Muda' ibukota itu boleh dibilang sinarnya tengah mengalahkan bintang lain macam Daniele De Rossi atau bahkan Francesco Totti.

Kalau boleh ditanyakan, siapa yang mengenal sosok Borini sebelum musim 2011/2012 ini? Boleh jadi hanya segelintir fans Chelsea yang mengetahui Borini saat si pemain memperkuat tim itu dari 2009 hingga 2011.

Borini awalnya menuntut ilmu di akademi Bologna hingga pada tahun 2007 ia memutuskan pindah ke Inggris untuk memperkuat The Blues. Dua tahun kemudian saat Carlo Ancelotti menjadi manajer di Stamford Bridge, barulah Borini "naik pangkat".

Tapi sayang kariernya di Chelsea tak berjalan mulus karena ia harus bersaing dengan striker lain seperti Didier Drogba, Nicolas Anelka, dan Salomon Kalou. Alhasil sejak debut pada 20 September 2009 di laga kontra Tottenham Hotspur, Borini cuma tampil delapan kali di seluruh kompetisi (itu pun lebih banyak sebagai pemain pengganti) dan tanpa mencetak satu gol pun.

Di musim 2010/2011 karier Borini seperti kian tenggelam saja karena sampai pertengahan musim ia belum sekalipun tampil di level senior. Hingga Swansea, yang saat itu masih berada di divisi Championship, meminjamnya pada 17 Maret 2011.

Borini pun lantas mendapat kepercayaan dari eks pelatih tim muda Chelsea, Brendan Rogers, yang memanajeri tim asal Wales. Pemuda kelahiran Bentivoglio, Italia itu pun tak menyia-nyiakan kesempatan dan tampil sebanyak 15 kali serta menyumbang enam gol.

Satu gol pentingnya adalah ketika Swansea menang 4-2 atas Reading di final Play-Off Promosi dan The Swans dibawanya promosi ke Premier League. Sayang perjalanan kariernya yang cukup baik di Liberty Stadium hanya berjalan tiga bulan dan Borini memutuskan kembali ke Italia.

Setelah awal musim dibeli oleh Parma, di penghujung bursa transfer musim panas Roma kemudian memutuskan meminjamnya selama semusim. Sebuah keputusan yang awalnya agak dipertanyakan karena Luis Enrique saat itu sudah punya Pablo Osvaldo, Bojan Krkic, Marco Boriello dan tentunya Totti.

Tapi Borini membuktikan kemampuannya tak kalah dari keempat striker yang dimiliki Il Lupi itu. Sejak debutnya saat melawan Cagliari, Borini mulai menancapkan pengaruhnya di lini serang klub kebangaan Romanisti.

Singkat cerita akhirnya Borini mampu menjadi pilihan utama Giallorossi dan berkat gol-golnya Roma mulai menuai hasil positif di liga. Salah satu aksi terbaiknya adalah saat membungkam Inter Milan 4-0 di mana pemain kelahiran 29 Maret 1990 itu mencetak dua gol.

Musim ini Borini adalah topskorer Roma dengan sembilan gol di Seri A. Mengalahkan Osvaldo (7 gol) dan Totti serta Bojan (4 gol).

Penampilan yang mana berbuah pemanggilan dirinya ke timnas senior Italia pada laga persahabatan kontra Amerika Serikat akhir Februari lalu. Ia melakukan debutnya saat menggantikan Alessandro Matri di menit 59.

Kini dengan kepercayaan yang sudah diberikan Enrique, Roma boleh jadi tengah berharap banyak pada Borini di sisa musim ini untuk dapat membawa 'Serigala Ibukota' merangkak naik ke papan atas (kini Roma di posisi enam klasemen) dan meraih tiket ke Liga Champions musim depan.

Bisa Borini?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar